Indonesian
Albanian
Arabic
Armenian
Azerbaijani
Belarusian
Bengali
Bosnian
Catalan
Czech
Danish
Deutsch
Dutch
English
Estonian
Finnish
Français
Greek
Haitian Creole
Hebrew
Hindi
Hungarian
Icelandic
Indonesian
Irish
Italian
Japanese
Korean
Latvian
Lithuanian
Macedonian
Mongolian
Norwegian
Persian
Polish
Portuguese
Romanian
Russian
Serbian
Slovak
Slovenian
Spanish
Swahili
Swedish
Turkish
Ukrainian
Vietnamese
Български
中文(简体)
中文(繁體)
The Journal of investigative dermatology 2015-Aug

A Drosophila Model of Epidermolysis Bullosa Simplex.

Hanya pengguna terdaftar yang dapat menerjemahkan artikel
Masuk daftar
Tautan disimpan ke clipboard
Jens Bohnekamp
Diane E Cryderman
Achim Paululat
Gabriel C Baccam
Lori L Wallrath
Thomas M Magin

Kata kunci

Abstrak

The blistering skin disorder epidermolysis bullosa simplex (EBS) results from dominant mutations in keratin 5 (K5) or keratin 14 (K14) genes, encoding the intermediate filament (IF) network of basal epidermal keratinocytes. The mechanisms governing keratin network formation and collapse due to EBS mutations remain incompletely understood. Drosophila lacks cytoplasmic IFs, providing a 'null' environment to examine the formation of keratin networks and determine mechanisms by which mutant keratins cause pathology. Here, we report that ubiquitous co-expression of transgenes encoding wild-type human K14 and K5 resulted in the formation of extensive keratin networks in Drosophila epithelial and non-epithelial tissues, causing no overt phenotype. Similar to mammalian cells, treatment of transgenic fly tissues with phosphatase inhibitors caused keratin network collapse, validating Drosophila as a genetic model system to investigate keratin dynamics. Co-expression of K5 and a K14(R125C) mutant that causes the most severe form of EBS resulted in widespread formation of EBS-like cytoplasmic keratin aggregates in epithelial and non-epithelial fly tissues. Expression of K14(R125C)/K5 caused semi-lethality; adult survivors developed wing blisters and were flightless due to a lack of intercellular adhesion during wing heart development. This Drosophila model of EBS is valuable for the identification of pathways altered by mutant keratins and for the development of EBS therapies.

Bergabunglah dengan
halaman facebook kami

Database tanaman obat terlengkap yang didukung oleh sains

  • Bekerja dalam 55 bahasa
  • Pengobatan herbal didukung oleh sains
  • Pengenalan herbal melalui gambar
  • Peta GPS interaktif - beri tag herba di lokasi (segera hadir)
  • Baca publikasi ilmiah yang terkait dengan pencarian Anda
  • Cari tanaman obat berdasarkan efeknya
  • Atur minat Anda dan ikuti perkembangan berita, uji klinis, dan paten

Ketikkan gejala atau penyakit dan baca tentang jamu yang mungkin membantu, ketik jamu dan lihat penyakit dan gejala yang digunakan untuk melawannya.
* Semua informasi didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan

Google Play badgeApp Store badge