Indonesian
Albanian
Arabic
Armenian
Azerbaijani
Belarusian
Bengali
Bosnian
Catalan
Czech
Danish
Deutsch
Dutch
English
Estonian
Finnish
Français
Greek
Haitian Creole
Hebrew
Hindi
Hungarian
Icelandic
Indonesian
Irish
Italian
Japanese
Korean
Latvian
Lithuanian
Macedonian
Mongolian
Norwegian
Persian
Polish
Portuguese
Romanian
Russian
Serbian
Slovak
Slovenian
Spanish
Swahili
Swedish
Turkish
Ukrainian
Vietnamese
Български
中文(简体)
中文(繁體)
British Journal of Anaesthesia 1995-Nov

Conventional pneumoperitoneum compared with abdominal wall lift for laparoscopic cholecystectomy.

Hanya pengguna terdaftar yang dapat menerjemahkan artikel
Masuk daftar
Tautan disimpan ke clipboard
L Lindgren
A M Koivusalo
I Kellokumpu

Kata kunci

Abstrak

We have compared, in a randomized study, conventional carbon dioxide pneumoperitoneum with abdominal wall lift in 25 patients undergoing laparoscopic cholecystectomy. Intra-abdominal pressure (IAP) (11 (SD 2) mm Hg vs 2.7 (9) mm Hg) (P < 0.01) and total amount of carbon dioxide used (40 (23) litre vs 9 (7) litre) (P < 0.001) were significantly less with abdominal wall lift. Pulmonary compliance was significantly greater (P < 0.01) in the abdominal wall lift group throughout operation. During the first 15 min of insufflation, arterial pressures were lower with abdominal wall lift (P < 0.05). In the conventional pneumoperitoneum group, femoral vein pressure increased (P < 0.01) and remained elevated for 3 h in the recovery room. Postoperative drowsiness was of significantly longer duration in the conventional pneumoperitoneum group than in the abdominal wall lift group (98 (46) min vs 13 (34) min) (P < 0.01). Postoperative nausea and vomiting and right shoulder pain occurred more often in patients with conventional pneumoperitoneum (P < 0.05). We conclude that the benefits of abdominal wall lift may be attributed to avoiding excessive carbon dioxide and high IAP.

Bergabunglah dengan
halaman facebook kami

Database tanaman obat terlengkap yang didukung oleh sains

  • Bekerja dalam 55 bahasa
  • Pengobatan herbal didukung oleh sains
  • Pengenalan herbal melalui gambar
  • Peta GPS interaktif - beri tag herba di lokasi (segera hadir)
  • Baca publikasi ilmiah yang terkait dengan pencarian Anda
  • Cari tanaman obat berdasarkan efeknya
  • Atur minat Anda dan ikuti perkembangan berita, uji klinis, dan paten

Ketikkan gejala atau penyakit dan baca tentang jamu yang mungkin membantu, ketik jamu dan lihat penyakit dan gejala yang digunakan untuk melawannya.
* Semua informasi didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan

Google Play badgeApp Store badge