Indonesian
Albanian
Arabic
Armenian
Azerbaijani
Belarusian
Bengali
Bosnian
Catalan
Czech
Danish
Deutsch
Dutch
English
Estonian
Finnish
Français
Greek
Haitian Creole
Hebrew
Hindi
Hungarian
Icelandic
Indonesian
Irish
Italian
Japanese
Korean
Latvian
Lithuanian
Macedonian
Mongolian
Norwegian
Persian
Polish
Portuguese
Romanian
Russian
Serbian
Slovak
Slovenian
Spanish
Swahili
Swedish
Turkish
Ukrainian
Vietnamese
Български
中文(简体)
中文(繁體)
Bulletin de l'Academie Nationale de Medecine 2010-Feb

[Potassium channelopathies and Morvan's syndromes].

Hanya pengguna terdaftar yang dapat menerjemahkan artikel
Masuk daftar
Tautan disimpan ke clipboard
Georges Serratrice
Jean-François Pellissier
Jacques Serra-Trice
Pierre-Jean Weiller

Kata kunci

Abstrak

Interest in Morvan's disease or syndrome has grown, owing to its close links with various potassium channelopathies. Potassium is crucial for gating mechanisms (channel opening and closing), and especially for repolarization. Defective potassium regulation can lead to neuronal hyperexcitability. There are three families of potassium channels: voltage-gated potassium channels or VGKC (Kv1.1-Kv1.8), inward rectifier K+ channels (Kir), and two-pore channels (K2p). VGK channels are the commonest, and especially those belonging to the Shaker group (neuromyotonia and Morvan's syndrome, limbic encephalitis, and type 1 episodic ataxia). Brain and heart K+ channelopathies are a separate group due to KCNQ1 mutation (severe type 2 long QT syndrome). Kv7 channel mutations (in KNQ2 and KCNQ3) are responsible for benign familial neonatal seizures. Mutation of the Ca+ activated K+ channel gene causes epilepsy and paroxysmal dyskinesia. Inward rectifier K+ channels regulate intracellular potassium levels. The DEND syndrome, a treatable channelopathy of the brain and pancreas, is due to KCNJ1 mutation. Andersen's syndrome, due to KCNJ2 mutation, is characterized by periodic paralysis, cardiac arrythmia, and dysmorphia. Voltage-insensitive K2p channelopathies form a final group.

Bergabunglah dengan
halaman facebook kami

Database tanaman obat terlengkap yang didukung oleh sains

  • Bekerja dalam 55 bahasa
  • Pengobatan herbal didukung oleh sains
  • Pengenalan herbal melalui gambar
  • Peta GPS interaktif - beri tag herba di lokasi (segera hadir)
  • Baca publikasi ilmiah yang terkait dengan pencarian Anda
  • Cari tanaman obat berdasarkan efeknya
  • Atur minat Anda dan ikuti perkembangan berita, uji klinis, dan paten

Ketikkan gejala atau penyakit dan baca tentang jamu yang mungkin membantu, ketik jamu dan lihat penyakit dan gejala yang digunakan untuk melawannya.
* Semua informasi didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan

Google Play badgeApp Store badge